
Bagaimana perempuan menghadapi krisis iklim yang semakin nyata?
Buku ini adalah hasil kajian Pusat Kajian Literasi Universitas Negeri Semarang bersama jejaring organisasi perempuan di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Yogyakarta. Dengan menggunakan pendekatan Feminist Participatory Action Research (FPAR), buku ini merekam pengalaman, strategi, dan ketahanan perempuan dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Isinya memotret perjalanan perempuan petani, nelayan, penenun, hingga komunitas lokal dalam beradaptasi dengan bencana, menjaga ketahanan pangan, melestarikan pengetahuan tradisional, serta memperjuangkan hak atas ruang hidup yang berkelanjutan dan adil.
Buku ini juga lahir dari kolaborasi lintas institusi, antara lain Universitas Negeri Semarang, Universitas Gadjah Mada, Australian National University, University of Western Australia, Institut Mosintuwu, Jaringan Perempuan Indonesia Timur, Solidaritas Perempuan Kinasih, dan SRI Institute, dengan dukungan KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia).
 
								




 English
English				 Indonesian
Indonesian