Pelatihan Pendidikan Perubahan Iklim bagi Para Guru Digelar di SD Tumbuh 4 Yogyakarta 

Yogyakarta, 26 Januari 2025 – Pelatihan pendidikan perubahan iklim yang digelar di SD Tumbuh 4, Sewon, Bantul, diselenggarakan untuk mengidentifikasi kearifan lokal yang dapat dimobilisasi untuk pendidikan perubahan iklim dengan cara mengajak peserta menggali alternatif pengetahuan lokal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari untuk dijadikan sumber pendidikan perubahan iklim. Forum ini menjadi ruang kolektif untuk mengkritisi kecenderungan pendidikan perubahan iklim yang selama ini masih mengadopsi pengetahuan dan perspektif Barat. 

Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 09.00-15.00 merupakan rangkaian proyek penelitian kolaborasi antara University of Nottingham dengan Universitas Surabaya dan Universitas Negeri Semarang yang didanai oleh The United Kingdom Research and Innovation tahun 2025. Pusat Kajian Literasi aktif menjadi bagian dari kolaborasi ini. 

Acara terdiri dari dua sesi utama. Prof. Teguh Wijaya Mulya, koordinator peneliti dari Universitas Surabaya, menjadi salah satu pembicara di sesi pertama. Presentasinya memaparkan transisi peradaban manusia yang berkontribusi pada meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca dan bencana hidrometeorologi. 

Presentasi selanjutnya diisi oleh Dr. Zulfa Sakhiyya dari Universitas Negeri Semarang yang mengajak para peserta untuk berdiskusi tentang prinsip pendidikan perubahan iklim. Pemateri terakhir pada sesi pertama adalah Ibu Diah Widuretno dari Sekolah Pagesangan, Gunung Kidul, yang berbagi pengetahuan tentang relasi antara alam dan kebudayaan, sistem pangan, dan proses pembelajaran di Sekolah Pagesangan. 

Sesi kedua diisi dengan kegiatan Focus Group Discussion bersama peserta yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Peserta diminta mengidentifikasi kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai sumber dan materi pendidikan perubahan iklim bagi siswa. Perwakilan kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusinya. Dari sesi ini, didapatkan beberapa kearifan lokal yang dekat dengan kehidupan keseharian para siswa dan guru.

Pusat Kajian Literasi mendukung pelatihan ini mengingat pentingnya sektor pendidikan untuk memperkenalkan isu perubahan iklim dalam rangka membangun kesadaran tentang adaptasi dan mitigasinya. Mengingat tingginya urgensi isu perubahan iklim, para guru diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menyalurkan pengetahuan perubahan iklim yang belum jamak disampaikan di ruang-ruang kelas kepada para siswa.

Share:

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
On Key

Related Posts

en_USEnglish