
Bagaimana perempuan petani di Indonesia melawan dominasi Revolusi Hijau dan tetap menjaga pertanian yang berkelanjutan?
Artikel yang terbit di Asian Journal of Women’s Studies ini mendokumentasikan praktik dan perlawanan perempuan petani di Kulon Progo, Yogyakarta. Melalui benih lokal, pupuk alami, dan kearifan tradisional pranata mangsa, para petani perempuan dari Kelompok Karisma menunjukkan bahwa pertanian tidak harus bergantung pada benih impor, pupuk kimia, dan sistem top-down yang merusak lingkungan.
Dengan menggunakan pendekatan Feminist Participatory Action Research (FPAR), penelitian ini berkolaborasi bersama Solidaritas Perempuan Kinasih untuk merekam suara dan pengalaman perempuan petani sebagai agen perubahan. Studi ini juga menegaskan pentingnya perspektif Feminist Political Ecology dalam memahami hubungan antara gender, pengetahuan lokal, dan keadilan lingkungan.
📖 Judul Artikel: Locally grown seeds, natural fertilizer, and pranata mangsa: Women farmers practicing sustainable agriculture while contesting the Green Revolution in Indonesia
✍️ Penulis: Zulfa Sakhiyya, Sanaul Laili, Sri Sumaryani, Girindra Putri Dewi Saraswati, Agung Ginanjar Anjaniputra, Zuhrul Anam, Vaille Dawson, Rini Astuti, & Yulida Pangastuti
📅 Publikasi: Asian Journal of Women’s Studies, Vol. 31 No. 1 (2025)
🔗 Link: Baca selengkapnya di sini
 
								




 English
English				 Indonesian
Indonesian